KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmad, taufik dan
hidayah–Nya kami dapat mengerjakan tugas makalah Bahasa Indonesia yang
dibimbing oleh bapak Rahmad S.pd M.M Pd. Dengan judul “ANCAMAN DIARE TERHADAP
MANUSIA“
Sholawat dan salam penulis mohonkan kepada ALLAH SWT semoga tetap di limpahkan kepada
Nabi MUHAMMAD SAW, yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyah sampai ke alam seba berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, khususnya bagi
mahasiswa Akademi Keperawatan Pamekasan. Penulis merasa makalah ini masih belum
layak seperti makalah pada umumnya. Maka
dari itu, Penulis mohon kepada dosen pembimbing untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat mendekati kesempurnaan seperti apa
yang bapak harapkan.
Pamekasan, 08
Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. 2
BAB
I :
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang………………………………………………................. 3
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………................ 4
1.3 Tujuan
Penulisan…………………………………………….................. 4
1.4 Manfaat
Penulisan………………………………………….................... 4
BAB
II : PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan Teoritis…………………………………………........... 6
2.1.1
Jenis-Jenis Diare………………………………………….. 6
2.1.2
Tanda dan Gejala diare…………………………………… 9
2.1.3
Penularan diare…………………………………………… 9
2.2
Pembahasan Empiis.............................................................................. 9
2.5 Pencegahan diare…………………………………………................. 9
BAB
III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………................. 10
3.2 Saran………………………………………………………............... 10
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………............... 11
“Ancaman
Diare Terhadap Manusia”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sering kita dengar akhir-akhir ini masalah mengenai
maraknya anak kecil terserang penyakit diare, bahkan tidak hanya anak kecil
terkadang para individu yang bisa dikatakan berumur masih saja terserang
penyakit yang disebabkan oleh faktor eksternal yaitu lalat.
Dewasanya, penyakit ini dapat dicegah sedini mungkin
dengan usaha preventif baik dari diri sendiri ataupun dari anggota keluarga
yang saling mengingatkan. Penyebab utama individu terserang penyakit ini adalah
kurangnya ketelitian dan kecermatan dalam hal pemilihan makanan yang dibeli dari
luar.
Jika korban yang terserang penyakit diare tersebut dapat
dikategorikan anak-anak, maka tahap awal yang harus dikerjakan adalah
pembenahan dari orang tua. Pembenahan dari orang tua dapat berupa bekal
pemberian stigma agar sang anak tidak membeli makanan sembarangan di luar.
Tahap kedua dapat dilakukan dengan cara membiasakan anak membawa makanan buatan
ibu di rumah.
Sedangkan untuk kasus individu dewasa yang terserang
penyakit ini adalah kurangnya kewaspadaan dalam memilih makanan atau dapat juga
disebabkan kurangnya informasi mengenai masalah kesehatan dalam memilih makanan
yang sehat dan baik untuk kesehatan.
Berdasarkan paradigma sehat untuk mencapai sehat, pemerintah
telah menyusun strategi pembangunan kesehatan, dengan strategi ini semua kebijakan
pembangunan yang sedang atau yang akan dilakksanakan harus berwawasan kesehatan
dan harus memberikan kontribisi positf dalam pembentukan lingkungan dan prilaku
sehat. Sedangkan pembangunan kesehatan harus dapat mendorong pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terutama melalui promotif, preventif, yang didukung
kesehatan terutama melalui kuratif dan rehabilatif. ( Notoatsmodjo, 2005 )
1.2 Rumusan masalah
Adapun
rumusan masalah sebagai berikut :
a)
Apa yang dimaksud diare
?
b)
Apa saja jenis- jenis diare ?
c)
Apa akibat diare bagi kesehatan ?
d)
Apa saja gejala
dan tanda diare?
e)
Bagaimana penularan diare ?
f) Bagaimana
cara pencegahan diare
?
1.3 Tujuan penulisan
a)
Untuk mengetahui apa itu diare
b)
Untuk mengetahui jenis-jenis diare
c)
Untuk mengetahui akibat diare bagi kesehatan
d)
Untuk mengetahui gejala dan tanda diare
e)
Untuk mengetahui penularan diare
f) Untuk mengetahui cara pencegahan diare
1.4 Manfaat penulisan
1. Bagi Pemerintah
Bisa dijadikan sebagai
sumbangsih dalam meningkatkan kualitas masyarakat sehat di Indonesia.
2. Bagi Pengajar
Bisa dijadikan
sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat menerapkan pola hidup sehat dimasa yang
akan datang.
3. Bagi
Mahasiswa
Bisa dijadikan
sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan kesehatan diri mahasiswa sendiri
pada khususnya dan meningkatkan kesehatan
masyarakat luas pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Teoritis
Diare didefenisikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi
perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja dan tinja air di keluarkan
tiga kali atau lebih per hari ( Ramaiah, 2007: 13 ).
Diare terjadi akibat pencernaan bakteri E.COLI terhadap makanan.
Bakteri ini sangat senang berada dalam tinja manusia, air kotor, dan makanan basi. Untuk mencegah
terjadinya diare, makanan yang diberikan kepada anak harus hygenis. Jangan lupa
juga untuk selalu mencuci tangan dengan bersih ( Widjaja. 2005:26 ). Sedangkan menurut Suriadi ( 2006:80
) menyatakan bahwa diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih buang air bentuk tinja encer atau cair.
2.1.1 Jenis-jenis diare
Ada tiga jenis diare yaitu ( Ramaiah
2007: 14 ) ;
- diare cair akut
Ciri-cirinya
adalah :
gejalanya mulai secara
tiba-tiba
tinjanya encer dan cair
pemulihan biasanya terjadi
dalam waktu 3-7 hari
- disentri
Ciri-cirinya
adalah :
adanya darah dalam tinja
disertai dengan kram perut
nafsu makan berkurang dan
berat badan menurun
- diare yang menetap
Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut ;
penularan tinja encer dan di sertai darah
gejala berlangsung lebih dari 14 hari
ada penurunan berat badan
2.1.2 Penyebab diare
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor sebagai
berikut :
- Faktor infeksi
Faktor
infeksi terbagi atas 2 bagian :
Infeksi Enteral
Infeksi enteral adalah infeksi saluran pencernaan
makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, infeksi ini meliputi antara lain :
Infeksi bakteri : vibro, E.Coli, yersinia , dll
Infeksi virus : anedovirus,
rotavirus, dll
Infeksi parasit : cacing, jamur, protozoa
Infeksi
Parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan
makanan seperti (faktor
malabsorbsi):
malabsorbsi karbohidrat
malabsorbsi lemak
malabsorbsi protein
2.faktor
makanan
makanan basi
makanan beracun, dll
2.1.3 Tanda dan gejala
diare
Menurut Widoyono ( 2005: 149 ) tanda dan gejala diare adalah
sebgai berikut:
1. Gejala umum
§ berak cair atau lembek dan sering
§ muntah, biasanya menyertai diare
pada gastroenteritis akut
§ demam, dapat mendahului atau tidak
mendahului gejala diare
§ gejala dehidrasi, yaitu mata cekung,
keteganagn kulit menurun, apatis, gelisah, dll
2.
Gejala spesifik
vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berabu
amis.
Disenteriform : tinja belendir dan berdarah
Sedangkan menurut Widjaja ( 2005 :26 ) menjelaskan bahwa ada
beberapa gejala terjadinya diare :
§ Buang-buang air
§ Nyeri atau mulas di lambung
§ Dehidrasi
§ Mata cekung
§ Kulit berkerut
§ Anak menjadi cengeng dan haus
§ Air kencing sedikit
Faktor-fakor yang meningkatkan resiko diare.
Menurut Ramaih ( 2007: 18-19 ) menyatakan ada beberapa
faktor yang meningkatkan resiko diare sebagai berikut :
1.
faktor lingkungan
·
pasokan
air tidak memadai
·
air
terkontaminasi oleh tinja
·
fasilitas
kebersihan kurang
·
kebersihan
pribadi buruk : mis tidak mencuci tangan setelah buang air
·
kebersihan
rumah buruk : mis tidak membuang tinja anak di WC
·
penyiapan
dan penyimpana makanan yang tidak hygenis
2.
faktor individu
Kurang gizi, frekuensi, durasi, dan
keparahan diare lebih tinggi
pada anak-anak yang kurang gizi.
Buruk dan kurangnya mekanisme pertahanan alami tubuh.
Produksi
asam lambung berkurang
Gerakan pada usus berkurang, yang
mempengaruhi aliran makanan yang normal.
2.1.4 Penularan diare
Widjaja ( 2005: 148-149 ) penularan
diare dapat melalui :
a) Melalui air, yang merupakan
media penularan utama. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air minum
yang telah tercemar, baik tercemar dari sumber nya maupun tercemar selama
perjalanan sampai ke rumah-rumah. Pencemaran di rumah terjadi apabila
penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang tercemar menyentuh air naik
pada saat dari tempat penyimpanan.
b) Melalui tinja yang
terinfeksi, tinja yang terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam jumlah
besar. Bila tinja tersebut di hingggapai binatang dan kemudian binatang
tersebut hinggap di makanan, maka makanan tersebut dapat menularkan diare
kepada orang yang memakannya.
2.2 Pembahasan Empiris
Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT )
2006 menunjukan kejadian diare pada semua usia di Indonesia adalah 423 per 1000
pendududk yang terjadi 1 – 2 kali per tahun pada anak-anak berusia 5 thn. Diare
menepati urutan ke tiga penyebab kematian bayi. Padahal diare merupakan
penyakit yang pencegahannya tergolong sederhana yaitu hanya dengan
mencuci tangan. Riset membuktikan bahwa mencuci tangan dengan sabun merupakan
cara termudah membasmi kuman dan bakteri penyebab diare
2.3 Hasil
Pembahasan
Penyakit
diare dapat dicegah melalui ( Widoyono, 2005: 151 )
a)
Menggunakan air bersih
Tanda-tanda air bersih :
ü Tidak berwarna
ü Tidak berbau
ü Tidak berasa
b)
Memasak air sampai mendidih sebelum diminum untuk mematikan sebagian besar kuman penyakit.
c)
Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan
makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut;
1. Diare adalah suatu kondisi dimana
terjadi perubahan dalm kepadatan dan karakter tinja, tinja yang dikeluarkan lebih dari tiga kali sehari.
2. Ada tiga jenis diare yaitu: diare
cair akut, disentri dan diare yang menetap.
3. Faktor-faktor terjadinya diare yaitu:
faktor lingkungan dan faktor individu.
4. Tanda dan gejala diare, gejala umum(
berak/tinja cair, muntah, demam dan gejala dehidrasi).gejala spesifik(tinja
berlindir dan berdarah)
5. Penularan diare melalui air dan
tinja.
6. Pencegahan diare dapat dilakukan
dengan cara menggunakan air bersih, memasak air sampai mendidih dan membuang
tinja dengan benar.
3.2 SARAN
- Biasakanlah
untuk selalu hidup sehat agar kita tidak terkena diare.
- Tingkatkan
kesehatan baik individu maupun lingkungan, agar tidak terserang penyakit.
- Masaklah air minum sampai mendidih
- Cucilah tangan sebelum dan sesudah makan
- Buang Air Besar(BAB) dan Buang Air Kecil(BAK) di
kakus(WC)
DAFTAR PUSTAKA
Ramaiah,safitri,2007,all you
wanted to know about diare,Jakarta:PT.Bhuana Ilmu Popular
Suryadi,dkk,2006,asuhan
keperawatan pada anak,Jakarta:percetakan penebar swadaya
Widjaja,2007,penyakit
tropis,epidemiologi,penularan,pencegahan dan pemberantasannya,Jakarta:erlangga
0 komentar:
Posting Komentar